Nafas dalam Kehidupan

     Ilmu Kehidupan - Nafas tahukah anda apa itu Nafas, Tentunya anda sudah tahu tetapi hanya dengan pengertian sederhana saja, tubuh manusia di tunjang oleh berbagai aktivitas atau fasilitas yang sangat penting untuk kehidupan, seperti berdenyutnya jantung, pengaturan suhu tubuh dan sebagainya. tetapi ada sesuatu yang sangat penting yang menyatu dalam tubuh kita yaitu nafas. Kata para ahli yogi, nafas adalah kehidupan. Nafas jauh lebih penting dari pada kelima indera manusia. Manusia akan dapat tetap hidup tanpa bisa melihat (Buta), mendengar (Tuli), Tidak dapat bicara (Bisu), Atau Bahkan tidak bisa mencium bau sekalipun, Tetapi tanpa bernafas manusia akan segera mati.



Karena nafas sangatlah penting dalam kehidupan kita, kita juga perlu mengontrol nafas kita, agar kadar oksigen dalam tubuh kita terpenuhi. (dalam kata lain ilmu pengontrolan nafas juga di sebut sebagai pranayama). Sebagian besar orang bernafas dengan salah, terutama mereka yang tinggal di kota kota besar. Sedangkan anak - anak kecil umumnya mereka bernafas dengan lebih benar di bandingkan orang orang dewasa. Hal ini di sebabkan oleh tekanan yang muncul dari lingkungan. pada saat menginjak dewasa anak-anak di hadapkan pada berbagai tekanan yang membuat mereka membentuk postur tubuh yang kurang benar dan bernafas dengan cara yang salah.


Kebanyakan orang di kota bernafas terlalu pendek dan tidak cukup dalam. Hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan, karena kurangnya kadar oksigen di dalam tubuh, kadar oksigen yang masuk tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Dalam gelembung gelembung Alveoli dalam paru-paru, darah biasanya menyerap oksigen yang baru di hirup, bersama dengan masuknya nafas, agar dapat  di ditribusikan keseluruh sel-sel tubuh.


Dalam perjalanan pulang darah membawa gas-gas sisa pembakaran, yaitu gas karbon di oksida, untuk dilepaskan kembali. Bernafas dengan tidak cukup dalam menyebakan kedua proses ini tidak berlangsung baik, itulah sebabnya orang orang di kota-kota besar lebih sering menderita sakit kepala, sesak nafas, keletihan dan gangguang kesehatan lainnya.


Secara teknis seseorang bernafas dengan dalam dan benar, akan masuk sekitar 3800 sentimeter kubik udara, namun manusia memerlukan oksigen agar proses respirasi sel terus berlangsung.  Oksigen adalah gas yang sangat diperlukan oleh mahkluk hidup untuk bernafas. Hasil utama pernafasan berupa energi, hasil ini disebarkan ke seluruh bagian tubuh yang berfungsi untuk: pertumbuhan, dan kerja organ tubuh (ber-aktivitas).    Zat sisa pernafasan berupa karbondioksida dan uap air yang akan dikeluarkan dari tubuh.

Lalu, berapakah jumlah oksigen yang kita butuhkan untuk bernafas?
Volume udara yang kita butuhkan untuk bernafas ketika istirahat berbeda ketika kita kerja keras. Volume tersebut dapat kita ketahui melalui kapasitas paru-paru.
Kapasitas paru-paru dapat diuraikan sebagai berikut.
  • Udara tidal yaitu udara yang keluar masuk paru-paru pada saat pernafasan biasa. Jumlah volume udaranya sebesar 50 ml.
  • Udara komplementer yaitu udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa, Besar volume udaranya 1500 ml.
  • Udara suplementer yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan setelah melakukan ekspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1500 ml.
  • Kapasitas Vital paru-paru yaitu kemampuan paru-paru untuk melakukan respirasi sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara tidal, udara komplementer dan udara suplementer. Jadi besarnya volume kapasitas vital paru-paru kurang lebih 4000 ml.
  • Kapasitas Total paru-paru yaitu seluruh udara yang dapat ditampung oleh paru-paru.
Dari pernyataan di atas, maka dalam sekali bernafas manusia menghirup sebanyak 500 ml udara. Namun, tak semua udara tersebut terdiri dari oksigen. Hanya 20% dari udara tersebut yang berupa oksigen. Sedangkan sisanya, yaitu sekitar 79% berupa nitrogen. Selama 1 menit manusia menghirup udara sekitar 20 kali ( dalam keadaan normal atau tidak melakukan aktivitas berat).

Berikut perhitungan yang kami lakukan :
Jumlah udara oksigen yang dihirup dalam sekali bernafas = 20% X 500 ml = 100 ml.
Jumlah O2 yang dihirup dalam 1 menit = 100 ml X 20 kali = 2000 ml = 2 l.
1 jam = 60 menit.
1 hari = 24 jam = 24 X 60 menit = 1440 menit.
Jadi dalam sehari manusia menghirup O2 sebanyak = 2 l X 1440 = 2880 l.

Filosofi tentang Nafas
  • Nafas adalah hal pertama dan juga hal terakhir yang kita lakukan dalam kehidupan ini. Bisa dikatakan seluruh cerita perjalanan hidup ini, terjadi diantara nafas pertama dan nafas terakhir kita.
  • Dalam berbagai bahasa, satu kata yang sama bisa memiliki 2 arti: bisa berarti nafas, atau bisa juga berarti SPIRIT. Contohnya dalam bahasa Latin, spiritus, dalam bahasa Ibrani, ruach, dalam bahasa Yunani, numa, dalam bahasa Cina, Chi, dan dalam bahasa Sansekerta, prana. Ini merupakan petunjuk yang menarik bahwa nafas kita sangat dekat atau bahkan sama dengan spirit/ruhani kita.
  • Bahkan pola bernafas sangat menggambarkan kondisi batin dan hati kita. Perhatikan bagaimana pola nafas berubah ketika batin seseorang sedang merasa emosi, tenang, marah, lega, merasa nikmat, sedih, dll.
Manfaat Bernafas Penuh Kesadaran
  • Hal pertama yang paling penting bagi saya, Nafas mengembalikan kita pada kesadaran SINI-KINI (here-and-now). Hampir 100% masalah kita bersumber pada perhatian murni kita yang diracuni KENANGAN masa lalu (sesal, rasa bersalah, rasa menyayangkan yang sudah terlanjur, trauma, luka batin), atau KHAYALAN masa depan yang belum tentu (takut, kuatir, pesimis, optimis, cemas, gelisah, panik antisipasi, harapan).
  • Bernafas dengan sadar, membantu perhatian kita menjadi lebih murni dan hadir di sini-kini, dan melonggarkan racun kenangan dan khayalan tersebut, sehingga kita bisa hidup lebih utuh dan nyata.
  • Bernafas juga bagaikan menekan tombol RESET pada sistem tubuh, pikiran, rasa dan jiwa kita. Sebagaimana komputer yang sedang hang, bernafas mengembalikan posisi NOL pada setiap sistem informasi dalam diri kita.
Melatih Kepekaan Rasa di Hati dengan Nafas
Gunakan teknik Heart Breathing (pernafasan jantung), caranya mudah sekali. Hirup nafas dengan sangat lembut, ikuti aliran udara hingga menyentuh ke tengah dada. Hembuskan nafas dengan lembut seolah aliran udara berangkat dari tengah dada juga. Benar-benar perhatikan perasaan Anda di saat melakukan latihan ini, dan izinkan rasa apapun untuk disadari sepenuhnya.

Melatih Kepasrahan dan Mengalir dengan Hidup
Untuk latihan ini, jangan atur nafas, biarkan tubuh Anda bernafas dengan sendirinya. Amati saja betapa proses bernafas tetap berjalan alami dan otomatis, meskipun Anda hanya mengamati saja. Ibarat biasanya Anda menggerakkan nafas, sekarang justru biarkan nafas yang menggerakkan Anda. Saat udara masuk ke dalam tubuh, sadari bahwa alam sedang menghembuskan nafasnya ke dalam diri Anda. Saat udara keluar dari tubuh, sadari bahwa alam sedang menghirup nafas keluar dari tubuh Anda.

Ketika bernafas, Anda sedang menjernihkan pikiran & hati (aspek psycho), ini otomatis akan membantu keselarasan saraf dan otak (aspek neuro), yang kemudian berakibat lebih seimbangnya sistem kelenjar dan hormon (aspek endocrino). Efek domino ini akhirnya akan bermanfaat untuk memperkuat daya tahan tubuh kita (aspek immuno).

Pada akhirnya, teknik berlatih manapun yang Anda pilih tergantung pada diri anda sendiri, bernafaslah yang baik untuk melepas stres, mendamaikan hati dan menjernihkan pikiran adalah nafas yang dilakukan dengan sengaja dan penuh kesadaran. kita harus mensyukuri nafas yang kita hirup ini kepada sang pencipta walaupun itu hanya nafas tapi sangatlah berguna untuk kehidupan kita. 


-Selamat menghayati nafas dalam kehidupan anda, semoga artikel ini bermanfaat!-


Postingan Kehidupan yang terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Nafas dalam Kehidupan"

Post a Comment